Benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung sekitar abad XVII ini terletak di desa Banyumanis, kecamatan Keling kurang lebih 45 km sebelah utara Kota Jepara.
Lokasinya berada di atas bukit batu ditepi laut dan berhadapan langsung dengan Pulau Mandalika memberikan nilai lebih karena pengunjung tidak hanya sekedar melihat benteng tetapi pengunjung juga dapat melihat dan menikmati keindahan laut dan pulau Mandalika. Di samping itu di sekitar benteng banyak ditumbuhi pohon-pohon yang rindang yang sudah berusia ratusan tahun sehingga menambah kesejukan alamnya.
Lokasinya berada di atas bukit batu ditepi laut dan berhadapan langsung dengan Pulau Mandalika memberikan nilai lebih karena pengunjung tidak hanya sekedar melihat benteng tetapi pengunjung juga dapat melihat dan menikmati keindahan laut dan pulau Mandalika. Di samping itu di sekitar benteng banyak ditumbuhi pohon-pohon yang rindang yang sudah berusia ratusan tahun sehingga menambah kesejukan alamnya.

Pada tahun 1619, kota Jayakarta / Sunda Kelapa dimasuki VOC Belanda, dan saat ini Sunda Kelapa yang diubah namanya menjadi Batavia dianggap sebagai awal tumbuhnya penjajahan oleh Imperialis Belanda di Indonesia. Sultan Agung Raja Mataram sudah merasakan adanya bahaya yang mengancam dari situasi jatuh nya kota Jayakarta ke tangan Belanda. Untuk itu Sultan Agung mempersiapkan angkatan perangnya guna mengusir penjajah Belanda.
Tekad Raja Mataram ini dilaksanakan berturut-turut pada tahun 1628 dan tahun 1629 yang berakhir dengan kekalahan di pihak Mataram. Kejadian ini membuat Sultan Agung berpikir bahwa VOC Belanda hanya bisa dikalahkan lewat serangan darat dan laut secara bersamaan, padahal Mataram tidak memiliki armada laut yang kuat, sehingga perlu adanya bantuan dari pihak ketiga yang juga berseteru dengan VOC yaitu Bangsa Portugis.
Perjanjian kerja sama antara Mataram dan Portugis segera diadakan dan untuk tahap awal Portugis menempatkan tentaranya di benteng yang dibangun oleh Mataram pada tahun 1632. Benteng ini sangat efektif untuk menjaga lintas pelayaran ke kota Jepara yang menjadi Bandar utama Mataram untuk ekspor impor.
Kenyataan kerjasama Mataram dan Portugis tidak bisa direalisir untuk tujuan mengusir Belanda di Batavia bahkan tahun 1642 orang-orang Portugis angkat kaki dari benteng ini karena Malaka sebagai kota utama Portugis di Asia Tenggara justeru direbut oleh Belanda pada tahun 1641.

0 Response to "Benteng Portugis"
Posting Komentar
Jangan Lupa Comment disini yach....